diposkan pada tanggal 3 Jan 2013 06.00 oleh blogger teknologi
Keterangan gambar: Perbandingan Ukuran Bintang Tau Ceti dengan Matahari Matahari ada di sebelah kiri.
Sejumlah ahli astronomi dari University of Hertfordshire yang dipimpin
oleh Mikko Tuomy berhasil menemukan planet yang mungkin memiliki kondisi
seperti Bumi, yang berarti juga mungkin terdapat kehidupan di planet
tersebut (exoplanet).
Penemuan tersebut diperoleh setelah Mikko dan para anggota tim peneliti
tersebut melakukan lebih dari 6.000 kali pengamatan kearah bintang Tau
Ceti. Dengan menggunakan metode analisa yang disebut dengan istilah
Bayesian Analysis Methods, mereka mendapatkan kesimpulan bahwa bintang
Tau Ceti memiliki 5 planet yang mengorbit di sekeliling bintang tersebut
dengan jarak lebih dekat dari pada jarak orbit Mars ke Matahari.
Pemilihan bintang Tau Ceti sebagai fokus pengamatan tim ini berawal dari
proyek Ozma pada tahun 1960 yang bertujuan mencari kemungkinan adanya
kehidupan di luar planet Bumi. Bintang Tau Ceti saat itu dipilih karena
memiliki kekuatan pancaran sinar yang mirip dengan kekuatan pancaran
sinar Matahari.
Bintang Tau Ceti merupakan bintang terdekat ke Matahari diurutan
keduapuluh, dengan jarak kira-kira 11,9 tahun cahaya dari Matahari. Tau
Ceti tergolong dalam bintang kelas G, dengan massa sebesar 0,78 dari
massa Matahari, dan luminosity lebih kurang separuh dari Matahari.
Diperkirakan usia bintang ini satu milyar tahun lebih tua dari pada
Matahari. Dan kondisinya sangat stabil, lebih stabil daripada Matahari.
Berdasar penelitian Mikko dan kawan-kawan, diperoleh data sebagai berikut :
Planet |
Radius Orbit |
Periode Orbit |
Massa dibanding Bumi |
Tc b |
0,105 |
14 hari |
2,0 kali |
Tc c |
0,195 |
35 hari |
3,1 kali |
Tc d |
0,374 |
94 hari |
3,6 kali |
Tc e |
0,552 |
168 hari |
4,3 kali |
Tc f |
1,35 |
642 hari |
6,6 kali |
Kelima planet tersebut memiliki orbit membentuk lingkaran hampir sempurna mengelilingi bintang Tau Ceti.
Selain berbeda dalam hal ukuran bintang dan planet, Tau Ceti
diperkirakan tidak memiliki unsur logam sama sekali sehingga dapat
disimpulkan bahwa planet-planet yang mengelilinginya diperkirakan tidak
mengandung karang. Bahkan mungkin berupa planet air.
Bintang Tau Ceti memiliki tingkat kecerahan sinar hanya 55% dari
Matahari, sehingga kemungkinan diantara kelima planet tesebut, planet
yang mungkin mengandung kehidupan berjarak lebih dekat ke Tau Ceti jika
dibandingkan jarak Bumi ke Matahari.
Jarak orbit Tc b dan Tc c terlalu dekat ke bintang Tau ceti dan jarak
orbit planet Tc d kira-kira sebanding dengan pertengahan jarak orbit
Venus dan Merkurius terhadap Matahari. Sehingga tidak mungkin bisa
ditemukan kehidupan di sana.
Jarak yang ideal sesuai dengan kecerahan Tau Ceti adalah jarak Tc e
terhadap Tau Ceti. Dalam jarak tersebut dimungkinkan adanya air,
walaupun mungkin sedikit lebih dingin daripada air Bumi.
Sementara itu Laboratorium Penenelitian Planet Berhabitat di Puerto Rico
menambahkan catatan bahwa kemungkinan planet Tc e dan Tc f memiliki
kehidupan mengingat lapisan atmosfir dikedua planet tersebut
diperkirakan tidak terlalu tebal sehingga memungkinkan kedua planet
tersebut lebih hangat daripada semestinya. Dengan kehangatan tersebut
memungkinkan unsur air yang ada tidak akan membeku sehingga bisa menjadi
pendukung kehidupan. Dan dimana ada air (H2O), maka kemungkinan pula di
situ terdapat oksigen (O2).
Sumber : Tulisan Brian Dodson di www.gizmag.com tanggal 20 Desember 2012.
|
diposkan pada tanggal 1 Jan 2013 20.08 oleh blogger teknologi
Judul artikel ini mungkin terkesan lucu dan mengada-ada. Tetapi memang demikianlah adanya.
Sejumlah
peneliti material dari North Carolina State University, USA, saat ini
tengah mengembangkan suatu bahan campuran baru yang dapat digunakan
sebagai penghantar aliran listrik (kabel) yang dapat ditarik melar
hingga 8 kali lipat ukuran awalnya.
Meskipun hingga kini bahan
tersebut masih dalam tahap uji coba, tetapi sejumlah hasil penelitian
mereka mengungkapkan bahwa kondisi tersebut telah berhasil dicapai.
Setidaknya laporan tersebut telah tertuang dalam jurnal ilmiah mereka
berjudul Advanced Functional Material.
Secara umum, susunan
konstruksi dasar material tesebut adalah berupa 'pipa' elastis berisi
logam 'cair' super konduktif (Highly Conductive Liquid Metal Alloy).
Hingga
saat ini para peneliti tersebut masih terus berusaha menyempurnakan
temuan mereka tersebut agar dapat diproduksi secara ekonomis.
Sumber : Tulisan Dan Nosowitz di www.popularscience.com tanggal 19 Desember 2012.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar